Selasa, 04 November 2008

Mikrokontroler AT89S51 vs AVR


Mikrokontroler AT89S51 vs AVR

Friday, 16 November 2007 · 19 Comments

Microcontroller AVR review

Berdasarkan informasi dari teman-teman yang kuliah di universitas lain, ternyata banyak dari mereka yang masih memakai mikrokontroler kuno tipe MCS52 (AT89S51/52) (untuk jurusan elektronika, red). Padahal sekarang (sudah lama juga sih launchingnya) ATMEL telah memperkenalkan Mikrokontroler generasi baru type AVR sebagai pengganti dari Type MCS51. Alasan mereka adalah “Di kampus yang diajarkan cuma mikrokontroler type AT89S51″. Kalau AVR menawarkan kemudahan dan kelebihan kamu nggak ingin mencoba? Memang sih belajar sendiri itu lebih sulit dibanding kan kalau sudah ada referensi dari dosen. Tapi, kalau membuat project electronic yang berbasis mikrokontroler, penggunaan AVR akan lebih mudah dan efisien. Ya kalau bisa jangan stagnan dengan materi kuliah jadul yang notabene banyak yang nggak di update.

Berikut fitur-fitur yang terdapat di AVR (based on my observation)

1. Kecepatan
Untuk mengeksekusi 1 buah instruksi mikrokontroler AVR hanya memerlukan 1 clock sedangkan MCS51 dalam hal ini AT89S51 memerlukan 12 clock. Jadi jelas AVR lebih cepat dari MCS51

2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman yang digunakan oleh AVR adalah bahasa C (salah satunya, red). Sehingga lebih mudah dipahami daripada bahasa assembly. Memang bahasa assembly lebih dekat ke bahasa mesin sehingg lebih cepat eksekusinya. Tapi, pihat Atmel telah mengoptimasi bahasa C yang dipakai untuk AVR sehingga lebih cepat dan efisien.

3. Memory yang lebih besar
Untuk keluarga mikrokontroler AVR sudah banyak yang memiliki memory internal yang relatif besar. Misal untuk seri ATmega16 : 16 Kb (Flash memory), 512 Bytes (eeprom), 1 Kb (RAM). sedangkan untuk AT89S51 memiliki 4 Kb (Flash memory), 128 bytes (RAM). Dari sini terlihat kalau kapasitas memory AVR lebih besar daripada AT89S51. Dan lagi, AVR sudah punya EEPROM internal sehingga kita tidak perlu memakai EEPROM eksternal sebagaimana kalau kita pakai AT8951.

4. Efisiensi Hardware
Dengan memakai AVR kita bisa meminimalisasi penggunaan komponen pendukung seperti EEPROM eksternal (baca poin 3), sehingga kita tidak perlu lagi EEPROM eksternal.
Untuk sumber clock AVR telah menyediakannya secara terintegrasi. Karena didalam AVR sudah ada XTAL yang bisa diaktifkan sehingga kita tidak perlu memakai XTAL lagi. Untuk nilainya bisa kita kalibrasi sendiri apakah 4 Mhz, 1Mhz atau lainnya. Sebagai catatan untuk kebutuhan akurasi XTAL eksternal masih perlu dipakai. Tapi kalau akurasi tidak terlalu signifikan saya rasa cukup Xtal internal.
Bagi yang memerlukan ADC untuk konversi sinyal analog ke digital kita tidak perlu lagi memakai ADC eksternal (ADC 0804) karena untuk AVR seri ATmega 16 sudah ada ADC internal 10 bit.

5. Fitur-fitur tambahan
Mikrokontroler AVR memiliki fitur-fitur tambahan lainnya yang tidak terdapat di mikrokontroler AT89S51. Diantaranya
- RTC dengan oscilator terpisah
- PWM (Pulse Width Modulation)
- ADC 10 bit internal
- Master/slave SPI Serial interface
- On chip analog comparator

So, apakah kamu masih “setia” dengan mikrokontroler AT89S51 atau ingin “mencicipi” kelebihan fitur dari mikrokontroler AVR?

PS: maaf, mungkin saat tulisan ini di buat telah beredar microcontroller yang lebih canggih dari mikrokontroler AVR? karena penulis baru paham tentang AVR ya cuma AVR aja yang dibahas

search term: mikrokontroler avr, at89s51

Categories: Catatan ku · Elektronika
Tagged: , ,

1 komentar:

Anonim mengatakan...

yah, tergantung kebutuhan juga bro.
klo yg mau d buat (misalkan) cuma sekedar jam digital berbasiskan mikro, ya ngapain make AVR, cost-nya jd jauh lebih mahal klo d bandingin make 89s51. lgan jadinya "mubajir", fitur si AVR jadi ga kpake kan?

tapi gw akui, fitur AVR emg lebih nampol klo d bandingin keluarga mikro MSC51.